BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen pada dasarnya merupakan
proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi merupakan proses
pengambilan keputusan di dalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga
tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya
yang efisien. Oleh karena itu, manajemen produksi mengkaji pengambilan
keputusan dalam fungsi produksi.
Melalui kegiatan produksi segala
sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang
memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang
setengah jadi dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi menjadi salah satu
fungsi utama perusahaan.
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis memiliiki maksud dan tujuan. Adapun maksud penulis adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Sedangkan tujuannya, penulis
berharap agar makalah ini bisa memberikan sedikit ilmu pengetahuan mengenai
Manajemen Produksi kepada para pembaca.
1.2 Rumusan
Masalah
1) Bagaimana
perkembangan Manajemen Produksi?
2) Apa
pengertian dari Manajemen Produksi?
3) Bagaimana
proses produksi?
4) Apa ruang
lingkup Manajemen Produksi?
5) Bagaimana
tahapan-tahapan dalam Manajemen Produksi?
6) Apa saja
tujuan-tujuan Manajemen Produksi
7) Bagaimana pengawasan kegiatan produksi?
8) Apa saja macam-macam pengambilan keputusan
dalam Manajemen Produksi?
1.2 Maksud dan Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca dengan maksud sebagai
berikut :
1. Pembaca
dapat memahami tentang bagaimana perkembangan manajemen produksi.
2. Pembaca
dapat mengerti tentang pengertian manajemen produksi.
3. Pembaca
dapat mengetahui tentang proses produksi.
4. Pembaca
dapat memahami tentang ruang lingkup manajemen produksi.
5. Pembaca
dapat mengetahuitentang bagaimana tahapan-tahapan dalam manajemen produksi.
6. Pembaca
dapat mengetahui tujuan-tujuan dari manajemen produksi.
7. Pembaca
dapat memahami tentang bagaimana pengawasan kegiatan produksi.
8. Pembaca
dapat mengetahui macam-macam pengambilan keputusan dalam manajemen produksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen
produksi berkembang mengikuti perkembangan konsumsi masyaakat terhadap produk
yang di hasilkan. Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan
beberapa faktor yang menunjang yaitu:
1.
Pembagian kerja dan tugas (division of labour) serta spesialisasi
Untuk mencapai produk berkualitas
maka pembagian kerja merupakan salah satu solusi yang tepat karena dengan
begini produksi bisa lebih efektif dan efesien. Selain itu, dengan adanya cara
pembagian kerja hasil produksi akan lebih baik karena disertai dengan
pengolahan yang baik.
2. Revolusi Industri
Sebagaimana kita ketahui bersama
bahwa revolusi industri adalah suatu masa dimana tenaga kerja digantikan dengan
tenaga mesin. Dampak yang dihasilkan dari revolusi industri dianataranya adalah
meningkatnya produk yang dihasilkan dengan bantuan mesin, sedangkan para
pengusaha kecil terdesak karena peralatan kerja yang masih tradisional. Salah
satu tanda terjadinya revolusi industri adalah banyaknya penggunaan mesin dalam
berbagai aktivitas produksi.
3. Perkembangan alat dan teknologi
4. Perkembangan ilmu dan metode
kerja
2.2 Pengertian
Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah bagian
manajemen yang berkepentingan dengan aktivitas produksi,distribusi,dan
manajemen proyek yang dilakukan dalam suatu organisasi. Adapun pengertian dalam
Wikipedia bahwa manajemen produksi
merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam
mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur
kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai
dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan.
2.3
Proses Produksi
Proses produksi dapat ditinjau dari
2 segi, yaitu:
1. Berdasarkan
kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian:
a. Proses
produksi terus menerus (Continuous production): Dilakukan sebagai
proses untuk mengubah bentuk barang-barang. walaupun terjadi perubahan bentuk
barang-barang tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. proses
ini menghasilkan produk yang standar (massal)
b. Proses
produksi yang terputus-putus (Intermiten Production): Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus
mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
2. Berdasarkan teknik terbagi
kedalam 4 bagian:
a. Proses ekstraktif
- Proses analitis
- Proses pengubahan
- Proses sintesis
2.4 Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen
produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta
pengoperasiaannya, yang meliputi :
a. Seleksi dan design hasil produksi
(produk)
b. Seleksi dan perancangan proses
serta peralatan
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta
unit produksi
d. Perancangan tata letak (Lay out)
dan arus kerja atau proses
e. Perancangan tugas
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2.5 Tahapan-Tahapan dalam Manajemen
Produksi
Agar menghasilkan produksi yang
sesuai target, tim manajemen produksi harus melewati beberapa tahapan mulai
dari perencanaan hingga eksekusi. Masing-masing tahapan sama pentingnya karena
jika dilewati satu tahapan saja maka hasil produksi tidak bisa maksimal dan
akan berpengaruh terhadap kepuasan dan kepercayaan konsumen terhadap produk.
Berikut adalah tahapan manajemen produksi:
1. Perencanaan produksi
Pada tahap awal inilah seluruh
rencana produksi mulai dari kualitas produk, kuantitas produk yang dihasilkan,
bahan yang akan digunakan, target konsumen di mana produk akan dipasarkan,
jumlah tenaga kerja yang dipakai, atau departemen lain yang berkaitan akan
dibahas. Dalam tahap ini bahkan anggota tim bisa mengajukan ide produk baru
melalui proses yang disebut dengan brainstorming di mana si pencetus
ide harus meyakinkan seluruh timnya bahwa ide-nya relevan dan efektif untuk
mewujudkan tujuan organisasi.
2. Pengendalian produksi
Agar
proses produksi dilakukan sesuai jadwal dan semua yang telah direncanakan dalam
proses perencanaan berlajan dengan lancar maka tahap ini harus dilakukan. Dalam
pengendalian produksi, jadwal kerja diatur, detail rencana sistem kerja juga
diatur, dan lain sebagainya. Tujuan dari tahap pengendalian produksi adalah
agar hasil produksi bisa berjalan efektif dan efisien.
3.
Pengawasan produksi
Setelah
jadwal kerja dan rincian teknis telah disiapkan, saatnya untuk melakukan proses
produksi. Bersamaan saat melakukan proses produksi adalah pengawasan yang
dilakukan bertujuan agar hasil produksi yang dihasilkan sesuai dengan yang
diharapkan, selesai tepat waktu, tidak overbudget atau bahkan
kekurangan budget, kualitasnya sesuai dengan standard, dan lain sebagainya
hingga siap untuk dilemparkan ke pasar.
2.6
Tujuan-Tujuan Manajemen Produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis
bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam
perencanaan produksi:
1. Jenis barang yang diproduksi
2. Kualitas barang
3. Jumlah barang
4. Bahan baku
5. Pengendalian produksi
Pengendalian produksi: bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Menyusun perencanaan
2. Membuat penjadwalan kerja
3. Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
Pengawasan produksi: bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi :
1. Menetapkan kualitas
2. Menetapkan standar barang
3. Pelaksanaan produksi yang tepat waktu
1. Jenis barang yang diproduksi
2. Kualitas barang
3. Jumlah barang
4. Bahan baku
5. Pengendalian produksi
Pengendalian produksi: bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Menyusun perencanaan
2. Membuat penjadwalan kerja
3. Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
Pengawasan produksi: bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi :
1. Menetapkan kualitas
2. Menetapkan standar barang
3. Pelaksanaan produksi yang tepat waktu
2.7
Pengawasan Kegiatan Produksi
Pengawasan dalam kegiatan produksi
perlu dilakukan yaitu: pada kegiatan perencanaan atau desainnya, proses
produksinya, monitoringnya maupun tindak lanjut dari monitoring itu. Pengawasan
dilakukan pada seluruh aspek kegiatan yang berkaitan dengan produksi, meliputi:
pada kegiatan proses produksi; pada kualitas produksi atau jasa yang
dihasilkan; pada biaya produksi/operasi yang dikeluarkan; pada tenaga keerja
yang melakukan kegiatan produksi.
a.
Pembelian Bahan Baku
Para menejer
melakukan tugas-tugas berikut ketika persediaan barang.
Pertama, memilih
pemasok bahan baku dengan memperhatikan karekteristik
seperti harga,
kecepatan, kualitas, layanan dan ketersediaan kredit. Kedua
mencoba
mendapatkan potongan/diskon menurut volume. Ketiga, menyerahkan produksi kepada
pemasok.
b. Pengawasan Persediaan
Bahan Baku
Pengawasan
persediaan adalah proses pengelola persediaan pada tingkat yang meminimkan biaya. Perencanaan kebutuhan bahan
baku adalah proses untuk menjamin
bahawa bahan baku tersedia bila mana diperlukan.
c.
Routing
Roting
ialah urutan (rute) tugas yang perlu nuntuk menghasilkan sebuah produk. Bahan
baku biasanya dikirimkan ke masing-masing pos krja (work station) agar dapat
dipakai sesuai spesifikasi proses produksi. Bagian tertentu dari proses
produksi diselesaikan disetiap pos kerja. Proses routing biasanya dievaluasi
secara periodik untuk menentukan apakah bias ditingkatkan sehingga mendapat
proses produksi yang lebih cepat dan murah.
d. Penjadwalan
Penjadwalan adalah tindakan menentukan periode waktu untuk setiap tugas
dalam proses produksi. Jadwal produksi adalah rancangan untuk timing dan volume
tugas produksi. Penjadwalan dapat menunjukkan kapan setiap tugas harus
diselesaikan. Cara untuk menjadwalkan proyek khusus adalah teknik evaluasi dan
peninjauan program (program evaluation and review technique-PERT), menjadwalkan
tugas dengan cara meminimkan hambatan proses produksi.
e.
Pengawasan
Kualitas
Kualitas adalah dimana derajat dimana barang
atau jasa memuaskan persyaratan atau harapan pelanggan. Pengawasan kualitas
merupakan proses untuk menentukan apakah kualitas barang atau jasa memenuhi
tingkat kualitas yang diharapkan dan mengidentifikasi perbaikan yang perlu
dilakukan pada proses produksi. Kualiatas dapat diukur dengan menilai beberapa
karakteristik yang meningkatkan kepuasan pelanggan.
2.8 Macam-MacamPengambilan Keputusan
dalam Manajemen Produksi
Ada
4 macam pengambilan keputusan yaitu :
a. Pengambilan keputusan atas
peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas
peristiwa yang mengandung risiko
c. Pengambilan keputusan atas
peristiwa yang tidak pasti
d. Pengambilan keputusan atas
peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan
yang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
paparan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Manajemen produksi
adalah bagian manajemen yang berkepentingan dengan aktivitas
produksi,distribusi,dan manajemen proyek yang dilakukan dalam suatu organisasi. Manajemen
terdiri dari unsur ; perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Kita
di haruskan memahami sebuah sistem produksi yang terdapat di dalam manajeman
tersebut. Maksudnya supaya kita dapat menentukan produksi-produksi apa saja
yang sangat menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan agar kita
dapat mengetahui apa yang di inginkan oleh setiap produsen.
3.2
Saran
Setelah mengetahui kegiatan produksi
dalam suatu perusahaan, maka penulis menyarankan dan mengajak kepada pembaca
agar dalam menjalankan suatu produksi harus tahu terlebih dahulu terhadap
penentuan standart suatu produksi sehingga barang yang di produksi bisa diawasi
dalam kegiatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar