Sabtu, 29 April 2017

MAKALAH TENTANG MANAJEMEN PRODUKSI



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi merupakan proses pengambilan keputusan di dalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien. Oleh karena itu, manajemen produksi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi.
Melalui kegiatan produksi segala sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis memiliiki maksud dan tujuan. Adapun maksud penulis adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Sedangkan tujuannya, penulis berharap agar makalah ini bisa memberikan sedikit ilmu pengetahuan mengenai Manajemen Produksi kepada para pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana perkembangan Manajemen Produksi?
2) Apa pengertian dari Manajemen Produksi?
3) Bagaimana proses produksi?
4) Apa ruang lingkup Manajemen Produksi?
5) Bagaimana tahapan-tahapan dalam Manajemen Produksi?
6) Apa saja tujuan-tujuan Manajemen Produksi
7) Bagaimana pengawasan kegiatan produksi?
8) Apa saja macam-macam pengambilan keputusan dalam Manajemen Produksi?
1.2  Maksud dan Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca dengan maksud sebagai berikut :
1.      Pembaca dapat memahami tentang bagaimana perkembangan manajemen produksi.
2.      Pembaca dapat mengerti tentang pengertian manajemen produksi.
3.      Pembaca dapat mengetahui tentang proses produksi.
4.      Pembaca dapat memahami tentang ruang lingkup manajemen produksi.
5.      Pembaca dapat mengetahuitentang bagaimana tahapan-tahapan dalam manajemen produksi.
6.      Pembaca dapat mengetahui tujuan-tujuan dari manajemen produksi.
7.      Pembaca dapat memahami tentang bagaimana pengawasan kegiatan produksi.
8.      Pembaca dapat mengetahui macam-macam pengambilan keputusan dalam manajemen produksi.












BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang mengikuti perkembangan konsumsi masyaakat terhadap produk yang di hasilkan. Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang yaitu:
1. Pembagian kerja dan tugas (division of labour) serta spesialisasi
Untuk mencapai produk berkualitas maka pembagian kerja merupakan salah satu solusi yang tepat karena dengan begini produksi bisa lebih efektif dan efesien. Selain itu, dengan adanya cara pembagian kerja hasil produksi akan lebih baik karena disertai dengan pengolahan yang baik.
2. Revolusi Industri
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa revolusi industri adalah suatu masa dimana tenaga kerja digantikan dengan tenaga mesin. Dampak yang dihasilkan dari revolusi industri dianataranya adalah meningkatnya produk yang dihasilkan dengan bantuan mesin, sedangkan para pengusaha kecil terdesak karena peralatan kerja yang masih tradisional. Salah satu tanda terjadinya revolusi industri adalah banyaknya penggunaan mesin dalam berbagai aktivitas produksi.
3. Perkembangan alat dan teknologi
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja

2.2 Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah bagian manajemen yang berkepentingan dengan aktivitas produksi,distribusi,dan manajemen proyek yang dilakukan dalam suatu organisasi. Adapun pengertian dalam Wikipedia bahwa manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
2.3 Proses Produksi
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:
1.      Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian:
a.       Proses produksi terus menerus (Continuous production):  Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barang tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. proses ini menghasilkan produk yang standar (massal)
b.      Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production): Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
            2. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian:
a.       Proses ekstraktif
  1. Proses analitis
  2. Proses pengubahan
  3. Proses sintesis
2.4 Ruang Lingkup Manajemen Produksi
            Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaannya, yang meliputi :
a. Seleksi dan design hasil produksi (produk)
b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
d. Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses
e. Perancangan tugas
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2.5 Tahapan-Tahapan dalam Manajemen Produksi
            Agar menghasilkan produksi yang sesuai target, tim manajemen produksi harus melewati beberapa tahapan mulai dari perencanaan hingga eksekusi. Masing-masing tahapan sama pentingnya karena jika dilewati satu tahapan saja maka hasil produksi tidak bisa maksimal dan akan berpengaruh terhadap kepuasan dan kepercayaan konsumen terhadap produk. Berikut adalah tahapan manajemen produksi:
1.      Perencanaan produksi

            Pada tahap awal inilah seluruh rencana produksi mulai dari kualitas produk, kuantitas produk yang dihasilkan, bahan yang akan digunakan, target konsumen di mana produk akan dipasarkan, jumlah tenaga kerja yang dipakai, atau departemen lain yang berkaitan akan dibahas. Dalam tahap ini bahkan anggota tim bisa mengajukan ide produk baru melalui proses yang disebut dengan brainstorming di mana si pencetus ide harus meyakinkan seluruh timnya bahwa ide-nya relevan dan efektif untuk mewujudkan tujuan organisasi.




2.      Pengendalian produksi
            Agar proses produksi dilakukan sesuai jadwal dan semua yang telah direncanakan dalam proses perencanaan berlajan dengan lancar maka tahap ini harus dilakukan. Dalam pengendalian produksi, jadwal kerja diatur, detail rencana sistem kerja juga diatur, dan lain sebagainya. Tujuan dari tahap pengendalian produksi adalah agar hasil produksi bisa berjalan efektif dan efisien.
3.      Pengawasan produksi
            Setelah jadwal kerja dan rincian teknis telah disiapkan, saatnya untuk melakukan proses produksi. Bersamaan saat melakukan proses produksi adalah pengawasan yang dilakukan bertujuan agar hasil produksi yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, selesai tepat waktu, tidak overbudget atau bahkan kekurangan budget, kualitasnya sesuai dengan standard, dan lain sebagainya hingga siap untuk dilemparkan ke pasar.


2.6  Tujuan-Tujuan Manajemen Produksi
            Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
1. Jenis barang yang diproduksi
2. Kualitas barang
3. Jumlah barang
4. Bahan baku
5. Pengendalian produksi
            Pengendalian produksi: bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Menyusun perencanaan
2. Membuat penjadwalan kerja
3. Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
            Pengawasan produksi: bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi :
1. Menetapkan kualitas
2. Menetapkan standar barang
3. Pelaksanaan produksi yang tepat waktu
2.7  Pengawasan Kegiatan Produksi
            Pengawasan dalam kegiatan produksi perlu dilakukan yaitu: pada kegiatan perencanaan atau desainnya, proses produksinya, monitoringnya maupun tindak lanjut dari monitoring itu. Pengawasan dilakukan pada seluruh aspek kegiatan yang berkaitan dengan produksi, meliputi: pada kegiatan proses produksi; pada kualitas produksi atau jasa yang dihasilkan; pada biaya produksi/operasi yang dikeluarkan; pada tenaga keerja yang melakukan kegiatan produksi.
a.       Pembelian Bahan Baku
Para menejer melakukan tugas-tugas berikut ketika persediaan barang.
Pertama, memilih pemasok bahan baku dengan memperhatikan karekteristik
seperti harga, kecepatan, kualitas, layanan dan ketersediaan kredit. Kedua
mencoba mendapatkan potongan/diskon menurut volume. Ketiga, menyerahkan produksi kepada pemasok.
                b.      Pengawasan Persediaan Bahan Baku
      Pengawasan persediaan adalah proses pengelola persediaan pada tingkat yang       meminimkan biaya. Perencanaan kebutuhan bahan baku adalah proses untuk        menjamin bahawa bahan baku tersedia bila mana diperlukan.
                c.       Routing
   Roting ialah urutan (rute) tugas yang perlu nuntuk menghasilkan sebuah produk. Bahan baku biasanya dikirimkan ke masing-masing pos krja (work station) agar dapat dipakai sesuai spesifikasi proses produksi. Bagian tertentu dari proses produksi diselesaikan disetiap pos kerja. Proses routing biasanya dievaluasi secara periodik untuk menentukan apakah bias ditingkatkan sehingga mendapat proses produksi yang lebih cepat dan murah.
                d.      Penjadwalan
Penjadwalan adalah tindakan menentukan periode waktu untuk setiap tugas dalam proses produksi. Jadwal produksi adalah rancangan untuk timing dan volume tugas produksi. Penjadwalan dapat menunjukkan kapan setiap tugas harus diselesaikan. Cara untuk menjadwalkan proyek khusus adalah teknik evaluasi dan peninjauan program (program evaluation and review technique-PERT), menjadwalkan tugas dengan cara meminimkan hambatan proses produksi.
                e.       Pengawasan Kualitas
Kualitas adalah dimana derajat dimana barang atau jasa memuaskan persyaratan atau harapan pelanggan. Pengawasan kualitas merupakan proses untuk menentukan apakah kualitas barang atau jasa memenuhi tingkat kualitas yang diharapkan dan mengidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan pada proses produksi. Kualiatas dapat diukur dengan menilai beberapa karakteristik yang meningkatkan kepuasan pelanggan.
2.8 Macam-MacamPengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi
            Ada 4 macam pengambilan keputusan yaitu :
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan yang lain.



























BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Dari paparan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Manajemen produksi adalah bagian manajemen yang berkepentingan dengan aktivitas produksi,distribusi,dan manajemen proyek yang dilakukan dalam suatu organisasi. Manajemen terdiri dari unsur ; perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Kita di haruskan memahami sebuah sistem produksi yang terdapat di dalam manajeman tersebut. Maksudnya supaya kita dapat menentukan produksi-produksi apa saja yang sangat menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui apa yang di inginkan oleh setiap produsen.
3.2 Saran
            Setelah mengetahui kegiatan produksi dalam suatu perusahaan, maka penulis menyarankan dan mengajak kepada pembaca agar dalam menjalankan suatu produksi harus tahu terlebih dahulu terhadap penentuan standart suatu produksi sehingga barang yang di produksi bisa diawasi dalam kegiatannya.













DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar